Selasa, 16 Juni 2009

Konflik Tepi Barat

Enam orang tewas akibat bentrokan antara pejuang Hamas dan polisi Palestina di Tepi Barat, demikian pernyataan pejabat setempat.

Tiga aparat polisi, 2 anggota Hamas dan sorang pria lain terbunuh dalam sebuah bentrok bersenjata ketika polisi mencoba menahan sejumlah anggota Hamas dalam sebuah penangkapan fajar tadi di Qalqilya.

Pejabat setempat menyatakan polisi yang melakukan penahanan adalah kelompok yang setia kepada pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, dari kelompok Fatah.

Ini merupakan salah satu bentrok terburuk di Tepi Barat sejak Hamas memegang kendali atas Jalur Gaza tahun 2007.

Pemilik sebuah rumah dimana sejumlah laki-laki bersenjata Hamas bersembunyi juga terbunuh, kata pejabat keamanan Palestinan, menurut kantor berita Reuters.

Ketegangan faksi

Pertempuran meletus ketika polisi hendak menahan Mohammed al-Samman, komandan pasukan bersenjata Hamas di utara Tepi Barat, kata sejumlah laporan.

Samman dan anggota Hamas lainnya, mengabaikan seruan agar menyerah, kata sejumlah saksi mata pada Reuters.

Juru bicara pasukan keamanan Palestina Adnan Damiri mengatakan "ribuan" tembakan ditujukan pada pasukan keamanan Palestina sepanjang pertempuran ini







6 tewas akibat bentrok Tepi Barat


Enam orang tewas akibat bentrokan antara pejuang Hamas dan polisi Palestina di Tepi Barat, demikian pernyataan pejabat setempat.

Tiga aparat polisi, 2 anggota Hamas dan sorang pria lain terbunuh dalam sebuah bentrok bersenjata ketika polisi mencoba menahan sejumlah anggota Hamas dalam sebuah penangkapan fajar tadi di Qalqilya.

Pejabat setempat menyatakan polisi yang melakukan penahanan adalah kelompok yang setia kepada pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, dari kelompok Fatah.

Ini merupakan salah satu bentrok terburuk di Tepi Barat sejak Hamas memegang kendali atas Jalur Gaza tahun 2007.

Pemilik sebuah rumah dimana sejumlah laki-laki bersenjata Hamas bersembunyi juga terbunuh, kata pejabat keamanan Palestinan, menurut kantor berita Reuters.

Ketegangan faksi

Pertempuran meletus ketika polisi hendak menahan Mohammed al-Samman, komandan pasukan bersenjata Hamas di utara Tepi Barat, kata sejumlah laporan.

Samman dan anggota Hamas lainnya, mengabaikan seruan agar menyerah, kata sejumlah saksi mata pada Reuters.

Juru bicara pasukan keamanan Palestina Adnan Damiri mengatakan "ribuan" tembakan ditujukan pada pasukan keamanan Palestina sepanjang pertempuran ini.



Sementara Hamas membalas pernyataan ini dari Gaza dengan sebuah pernyataan yang menyebut pasukan Abbas sebagai "agen Zionis".

"Upaya mereka mengepung dan memburu buron dengan bantuan musuh [Israel] merusak sendi upaya perlawanan" oleh Hamas, Reuters mengutip pernyataan kelompok itu.

Fatah menolak klaim Hamas, mengatakan bahwa bentrokan ini hanya merupakan upaya penegakan hukum.

Kini muncul kekhawatiran akan banyak terjadi aksi penahanan akibat hal-hal sepele di Tepi Barat West dan Gaza, sebagaimana berlangsung sebelumnya, kata wartawan BBC Aleem Maqbool di Ramallah.

Bentrok antar faksi di Gaza terjadi sebelumnya musim panas tahun 2007 ketika para pejuang Hamas mengusir keluar pasukan keamanan pro-Fatah dan menggulingkan otoritas Palestina.

Selain ketegangan yang terus berlanjut, dua pihak sama-sama dituduh melakukan penahanan dengan latar politis dan melakukan penganiayaan terhadap anggota kelompok pesaing.

Menyatukan perbedaan antara Fatah dan Hamas dianggap merupakan langkah esensial sebelum mewujudkan cita-cita perdamaian Israel-Palestina.

Tidak seperti PLO yang didominasi Fatah, Hamas menolak mengakui hak keberadaan Israel dan menyatakan perang terhadap negara itu selama bertahun-tahun.

i.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar